Bilal masih saja tidak mau menuruti apa kata majikannya, Bilal tetap dengan pendiriannya, akan cintanya kepada Allah dan Rasul sehingga dia terus menyeru “Ahadun Ahad” biar sekalipun dia mati dicambuk. Tetapi Alhamdulillah, atas izin Allah, Abu Bakr ra datang menolong dengan membeli Bilal sehingga dia terbebaskan dari siksaan tersebut. Terpujilah Abu Bakr ra, beliau membeli beberapa orang budak muslim agar terbebas dari cambukan kaum Quraisy. Sedangkan Yassir dan keluarganya tetap mendapat siksaan dari Abu Jahal karena seperti yang Rasulullah katakan “Bersabarlah keluarga Yassir sesungguhnya kalian akan berkumpul di surga”. Dan sampai suatu waktu, Abu Jahal naik pitam, dan dibunuhlah istri Yassir, sedangkan Yassir meninggal karena kelelahan disebelah anaknya ketika malam. Tinggal tersisa anaknya, Ammar, Abu Jahal mempersiapkan pisau yang telah dipanaskan dengan api, karena pisau itu, Ammar mencela Nabi sesuai yang dipinta Abu Jahal. Dan lalu dia terbebaskan. Di perjalanan Ammar bertemu dengan Abu Bakr ra dan dia meminta untuk diantarkan ke hadapadan Nabi karena dia telah berbuat zalim atas namanya.
Di suatu pagi, Umar ra mengunjungi Ayyash dan Salamah di tempat mereka dikurung. Umar berkata bahwa dia tidak suka berkumpul dengan Abu Jahal, dia hanya senang berkumpul dengan Ayyash dan Salamah mendiskusikan macam-macam seperti biasanya. Namum Ayyash dan Salamah mencoba mendesak Umar ra agar dia mau melihat Islam sebagai agama yang baik, yang memisahkan yang benar dan yang salah. Karena sesungguhnya Umar ra adalah orang terpandang, berakhlak baik dan mementingkan moral, seharusnya dialah orang yang paling bisa memahami Islam. Mulai dari apa yang Umar ra lihat dan dengar dari orang Islam, terlihat diwajahnya kekaguman akan Islam. Sampai akhirnya bertemu dengan Abdullah Ibnu Massoud, dan berkatalah dia kepada Umar ra, “Anda pasti lebih baik dari dua laki-laki, dan saya yakin bahwa doa Nabi tidak akan salah.”
Di suatu tempat, umat muslim yang hanya sebagian kecil berkumpul dan membicarakan mengenai tindakan apa yang sepantasnya mereka lakukan untuk mencegah keburukan dari kaum Quraisy. Bukan membalas dengan hal yang sama, bukan mencaci berhala, tetapi menyerukan ayat Quran, Surat Ar-Rahman, agar orang-orang Quraisy berpikir. Hal tersebut dilakukan oleh salah satu sahabat nabi, Abdullah Ibnu Massoud.
#Kesimpulan
Beberapa hal yang dapat diambil pelajaran dari episode ini:1. Bersabar karena pertolongan Allah dekat bagi orang yang beriman.
2. Tidak boleh menghina sesembahan orang lain, karena nanti mereka akan membalas dengan menghina Allah
3. Berperilaku baiklah kepada sesama muslim dan saling tolong menolong, baik itu yang kuat dan yang lemah karena kita bersaudara.
Semoga Allah mengampuni dosa kita, melindungi kita dari sifat tercela dan menanamkan serta menjaga sifat baik&taat kepada-Nya.
Serial ini makin memperlihatkan bahwa wajib ditonton seluruh umat di dunia, tidak ada yang terkecuali. Karena, setiap tokoh diceritakan dengan porsi yang pas dan setiap kejadian memiliki makna yang bisa diambil sebagai pelajaran serta inilah Islam yang sebenarnya. Selain itu, ayat-ayat Quran yang dikatakan pada dialog dalam serial ini juga pas, sehingga kita yang lupa diingatkan kembali oleh serial ini. Semoga Allah merahmati dan memberkahi setiap jalan crew dan para pemain. Aamiin.
Saya bukan ahli agama, jadi tulisan saya ini menjadi pengingat juga bagi diri saya pribadi. Semoga penceritaan kembali tentang serial Omar episode 6 ini bermanfaat.
Subhanallah...Allahu Akbar...
BalasHapus