Mari kita mengenal nama-nama para shahabat Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi wa Sallam. Berikut ini adalah nama-nama para shahabat Rasulullah yang ikut serta dalam perang Badar yang dipimpin langsung oleh Rasulullah (Peperangan besar pertama antara Muslimin & Musyrikin). Pada bagian ini akan saya sebutkan nama-nama shahabat dari kalangan Muhajirin. Sumber: Sirah Nabawiyyah Ibnu Hisyam Jilid I.
A. Kaum Muhajirin
A1. Bani Hasyim, Bani Al-Muththalib, dan mantan-mantan budaknya.
- Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, pemimpin para Rasul bin Abdullah bin Abdul Muththalib bin Hasyim.
- Hamzah bin Abdul Muththalib bin Hasyim, singa Allah, singa Rasul-Nya, dan paman Rasululiah Shallallahu Alaihi wa Sallam.
- Ali bin Abu Thalib bin Abdul Muththalib bin Hasyim.
- Zaid bin Haritsah bin Syurahbil .
- Anasah, mantan budak Rasululiah .
- Abu Kabsyah, mantan budak Rasulullah (Ibnu Hisyarn berkata, “Anasah berasal dari Habasyah, sedang Abu Kabsyah berasal dari Persia.”).
- Abu Martsad Kannaz bin Hishn bin Yarbu’ bin Amr .
- Anak Kannaz yang bemama Martsad bin Abu Martsad, sekutu Hamzah bin Abdul Muththalib.
- Ubaidah bin Al-Harits bin Al-Muththalib.
- Saudara Ubaidah bin Al-Harits yang bernama Ath-Thufail bin Al-Harits
- Saudara Ubaidah bin Al-Harits yang lain yang bernama Al-Hushain bin Al-Harits.
- Misthah. Nama lengkapnya Auf bin Utsatsah bin Abbad bin Al-Muththalib.
- Utsman bin Affan bin Abu AI-Ash bin Umaiyyah bin Abdu Syams. Utsman bin Affan sebenarnya tidak hadir di Perang Badar karena menjaga istrinya, Ruqaiyyah binti Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberinya satu bagian dari rampasan perang. Utsman bin Affan berkata, ‘Pahalaku, bagaimana Rasulullah?’ Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Engkau juga mendapatkan pahala.’
- Abu Hudzaifah bin Utbah bin Rabi’ah bin Abdu Syams.
- Salim, mantan budak Abu Hudzaifah.
- Abdullah bin Jahsy bin Ri’ab bin Ya’mur bin Shabrah bin Murrah bin Kabir bin Ghanm bin Dudan bin Asad.
- Ukkasyah bin Mihshan bin Hurtsan bin Qais bin Murrah bin Kabir bin Ghanm bin Dudan bin Asad.
- Syuja’ bin Wahb bin Rabi ah bin Asad bin Shuhaib bin Malik bin Kabir bin Ghanm bin Dudan bin Asad.
- Saudara Syuja’ yang bernama Uqbah bin Wahb.
- Yazid bin Ruqaisy bin Ri’ab bin Ya’mur bin Shabrah bin Murrah bin Kabir bin Ghanm bin Dudan bin Asad.
- Abu Sinan bin Mihshan bin Hurtsan bin Qais. la saudara kandung Ukkasyah bin Mihshan.
- Anak Sinan yang bernama Sinan bin Abu Sinan.
- Muhriz bin Nadhlah bin Abdullah bin Murrah bin Kabir bin Ghanm bin Dudan bin Asad.
- Rabi’ah bin Aktam bin Sakhbarah bin Amr bin Lukaiz bin Amir bin Ghanm bin Dudan bin Asad.
- Tsaqfu bin Amr.
- Saudara Tsaqfu yang bernama Malik bin Amr.
- Saudara Tsaqfu yang lain, yaitu Mudlij bin Amr. (Ibnu Hisyam berkata, “Midlaj bin Amr.”).
- Abu Makhsyi, sekutu mereka.
- Utbah bin Ghazwan bin Jabir bin Wahb
- Khabbab, mantan budak Utbah bin Ghazwan.
- Az-Zubair bin Al-Awwam bin Khuwailid bin Asad.
- Hathib bin Abu Baita’ah .
- Sa’ad, mantan budak Hathib bin Abu Balta’ah.
- Mush’ab bin Umair bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Abduddaar bin Qushai.
- Shuwaibith bin Sa’ad bin Huraimalah bin Malik bin Umailah bin As-Sabbaq bin Abduddaar bin Qushai.
- Abdurrahman bin Auf bin Abdu Manaf bin Abdul Harits bin Zuhrah.
- Sa’ad bin Abu Waqqash. Abu Waqqash ialah Malik bin Uhaib bin Abdu Manaf bin Zuhrah.
- Saudara Sa’ad bin Abu Waqqash yang bernama Umair bin Abu Waqqash.
- Al-Miqdad bin Amr bin Tsa’labah.
- Abdullah bin Mas’ud bin Al-Harits.
- Mas’ud bin Rabi’ah bin Amr bin Sa’ad.
- Dzu Asy-Syamalain bin Abdu Amr bin Nadhlah bin Ghubsyan bin Sulaim.
- Khabab bin Al-Arat.
- Abu Bakar Ash-Shiddiq.
- Bilal bin Rabah, mantan budak Abu Bakar.
- Amir bin Fuhairah.
- Shuhaib bin Sinan dari An-Namir bin Qasith.
- Thalhah bin Ubaidillah bin Utsman bin Arnr bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim. Tadinya Thalhah berada di Syam. la tiba di Madinah setelah Rasulullah Shailallahu Alaihi wa Sallam pulang dari Badar. la berbicara dengan Rasulullah Shailallahu Alaihi wa Sallam, kemudian beliau memberinya satu bagian dari rampasan perang. Thalhah bin Ubaidillah bertanya, ‘Bagaimana dengan pahalaku, wahai Rasulullah?’ Rasulullah Shailallahu Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Engkau juga mendapat pahala.’
- Abu Salamah bin Abdul Asad. Nama asli Abu Salamah ialah Abdullah bin Abdul Asad bin Hilal bin Abdullah bin Umar bin Makhzum.
- Syammas bin Utsman bin Asy-Syarid bin Suwaid bin Harmi bin Amir bin Makhzum.
- Al-Arqam bin Abu Al-Arqam.
- Ammar bin Yasir.
- Muattib bin Auf bin Amir bin Al-Fadhl bin Afif bin Kulaib bin Hubsyiyah.
- Umar bin Khaththab .
- Saudara Umar, Zaid bin Khaththab.
- Mihja’ maula Umar bin Khaththab.
- Amr bin Suraqah bin Al-Mu’tamir bin Anas .
- Abdullah bin Suraqah.
- Waqid bin Abdullah bin Abdu Manaf .
- Khauli bin Abu Khauli, sekutu Bani Adi bin Ka’ab.
- Malik bin Abu Khauli, sekutu Bani Adi bin Ka’ab.
- Amir bin Rabi’ah, sekutu keluarga Khaththab.
- Amir bin Al-Bukair bin Abdu Yalail bin Nasyib bin Ghiyarah.
- Aqil bin Al-Bukair. la sekutu Bani Adi bin Ka’ab.
- Khalid bin Al-Bukair. la sekutu Bani Adi bin Ka’ab.
- lyas bin Al-Bukair. la sekutu Bani Adi bin Ka’ab.
- Sa’id bin Zaid bin Amr . Tadinya Sa’id bin Zaid berada di Syam. la tiba di Madinah setelah Rasululah Shallallahu Alaihi wa Sallam tiba dari Badar, kemudian Sa’id bin Zaid berbicara dengan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam memberinya satu bagian dari rampasan perang. Sa’id bin Zaid berkata, ‘Bagaimana dengan pahalaku, wahai Rasulullah?’ Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Engkau juga mendapat pahala’ .
- Utsman bin Madz’un bin Habib bin Wahb bin Hudzafah bin Jumah.
- Anak Utsman bin Madz’un yang bernama As-Saib bin Utsman.
- Saudara Utsman bin Madz’un yang bernama Qudamah bin Madz’un.
- Saudara Utsman bin Madz’un yang lain yang bernama Abdullah bin Madz’un.
- Ma’mar bin Al-Harits bin Ma’mar bin Habib bin Wahb bin Hudzafah bin Jumah.
- Khunais bin Hudzafah bin Qais bin Adi bin Su’aid bin Sahm.
- Abu Sabrah bin Abu Ruhm bin Abdul Uzza bin Abu Qais bin Abdu Wudd bin Nashr bin Malik bin Hisl.
- Abdullah bin Makhramah bin Abdul Uzza bin Abu Qais bin Abdu Wudd bin Nashr bin Malik.
- Abdullah bin Suhail bin Amr bin Abdu Syams bin Abdu Wudd bin Nashr bin Malik bin Hisl. la berangkat bersama ayahnya, Suhail bin Amr. Ketika orang-orang Quraisy tiba di Badar, ia lari kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam kemudian menyaksikan Perang Badar bersama Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.
- Umair bin Auf, mantan budak Suhail bin Amr.
- Sa’ad bin Khaulah. Ia sekutu Bani Amir bin Luai.
- Abu Ubaidah bin Al-Jarrah bin Hilal bin Uhaib bin Dhabbah bin Al-Harits.
- Amr bin Al-Harits bin Zuhair bin Abu Syaddad bin Rabi ah bin Hilal bin Uhaib bin Dhabbah bin Al-Harits.
- Suhail bin Wahb bin Rabiah bin Hilal bin Uhaib bin Dhabbah bin Al-Harits.
- Saudara Suhail bin Wahb yang bemama Shafwan bin Wahb.
- Amr bin Abu Sarh bin Rabiah bin Hilal bin Uhaib bin Dhabbah bin Al-Harits.
Koreksi Ibnu Hisyam atas Ibnu Ishaq
Ibnu Hisyam berkata, “Banyak sekali ulama selain Ibnu Ishaq menambahkan Wahb bin Sa’ad bin Abu Sarh dan Hathib bin Amr ke dalam kaum Muslimin dari Bani Amir bin Luai yang hadir di Perang Badar. Mereka juga menambahkan Iyadh bin Abu Zuhair ke dalam kaum Muslimin dari Bani Al-Harits bin Fihr yang hadir di Perang Badar.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar