Musailamah al kadzab |
Musailamah Al Kadzb adalah seorang nabi palsu. Ia
mendakwahkan dirinya jadi nabi. Ia berusaha untuk menandingi Al Qur’an,
padahal mustahil bagi manusia dapat membuat susunan yang serupa dengan
Al Qur’an yang dapat menandinginya. Keindahan susunan dan gaya bahasanya
serta isinya tidak ada tara bandingannya. Al Qur’an adalah mukjizat
yang terbesar yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW.
Di dalam Al Qur’an sendiri memang
terdapat ayat-ayat yang menantang setiap orang dan mengatakan:
kendatipun berkumpul jin dan manusia untuk membuat yang serupa dengan Al
Qur’an, mereka tidak akan dapat membuatnya, sebagaimana Firman Allah
SWT
Artinya:
“Katakanlah: Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk
mengatakan yang serupa Al Qur’an ini, niscaya tidak mereka akan dapat
membuatnya, biarpun sebagian mereka membantu sebagian (yang lain).” (QS
Al Isra’ ayat 88).
Musailamah
Al Kadzab nabi palsu itu membuat gubahan untuk menandingi Al Qur’an.
Kata-kata Musailamah Al Kadzab yang dianggapnya dapat menandingi
sebagian ayat-ayat Al Qur’an contohnya adalah:
Artinya: Hai katak
(kodok) anak dari dua katak, berkuaklah sesukamu,bahagian atas engau di
air dan bahagian bawah engkau di tanah.
Seorang
sasterawan Arab yang ternama yaitu Al Jahiz memberikan penilaian gubahan
Musailamah Al Kadzab ini dalam bukunya yang bernama “ Al Hayawan “ sebagai berikut: Saya tidak mngerti apakah gerangan yang menggerakkan jiwa Musailamah menyebut katak (kodok) dan sebagainya itu, Alangkah kotornya gubahan yang dikatakannya sebagai ayat Al Qur’an itu kepadanya sebagai wahyu.”
Musailamah Al Kadzab menemui kegagalan dalam menandingi Al Qur’an. Ia bahkan mendapat cemoohan dan hinaan dari masyarakat.
Musailamah
Al Kadzab yang mengaku sebagai nabi ini akhirnya ditumpas maka
terjadilah pertempuran Yamamah pada tahun 12 Hijriyah, yaitu pertempuran
antara pasukan Islam yang dipimpin oleh Kalid abi Walid melawan pasukan Musailamah Al Kadzab. Dengan pertempuran ini pasukan Islam dapat menumpas pasukan Musailamah Al Kadzab. Akhirnya Musailamah Al Kadzab berhasil dibunuh oleh Wahsyi.
Musailamah Al Kadzab pembohong
Bohong adalah tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Musailamah Al Kadzab adalah seorang yang berperilaku
bohong. Ia mengaku sebagai Nabi, padahal setelah Nabi Muhammad SAW
tidak ada lagi nabi. Nabi Muhammad SAW adalah Nabi yang terakhir. Nabi
Akhiruz zaman.
Musailamah Al Kadzab
menunjukkan perilaku yang buruk, tidak mencerminkan perilaku yang
terpuji, bahkan merupakan induk dari berbagai akhlak yang buruk. Berbuat
bohong sangat merugikan diri sendiri dan orang banyak.
Perilaku bohong merupakan penyakit rokhani, ucapannya
tidak akan dipercaya orang, sekalipun yang diucapkannya itu benar.
Dalam hal bohong seperti yang dilakukan oleh Musailamah Al Kadzab banyak
macam ragamnya diantaranya, mendustakan ayat-ayat Allah SWT dan
Rasul-Nya, berbohong kepada orang lain, berbohong antara atasan dan bawahan, pemimpin dengan pemimpin, berbohong antar teman sendiri dll.
Berbohong merupakan
akhlak yang tercela yang harus kita hindari sejauh mungkin, apalagi
berbohong kepada Allah SWT dan Rasul-Nya akan berakibat yang fatal
sebagaimana Firman Allah SWT
Artinya: “Dan pada hari Kiamat akan melihat orang-orang yang berbuat dusta terhadap Allah SWT mukanya menjadi hitam. Bahkan dalam neraka jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri” (Q.S. Az Zumar ( 39 ): 60)
Berbohong
selain termasuk sifat tercela yang pelakunya akan ditempatkan di neraka
Jahannam, juga merupakan salah satu sifat dari munafik. Dalam hadits
Bukhari Muslim disebutkan:
Artinya: “
Tanda-tanda orang Munafik ada tiga: apabila berbicara selalu bohong /
dusta, apabila berjanji tidak ditepati/ menyelisihi, dan apabila
dipercaya berhianat (H.R. Bukhari Muslim).
Perilaku
seperti yang dilakukan Musailamah Al Kadzab si Nabi Palsu itu harus
kita hindari. Perilaku yang harus kita pupuk adalah perilaku untuk
memperbaiki iman kita, karena dengan iman yang baik akan membuahkan
akhlak yang terpuji dan dari akhlak yang terpuji akan mewujudkan
perbuatan yang terpuji, tegas, lugas dan tidak akan berbohong.
Orang yang selalu berkata jujur, benar, adil dan terbuka akan memperoleh kebahagiaan
hidup baik di dunia maupun di akherat kelak. Oleh karena itu jauhilah
sifat –sifat tercela seperti bohong ini dalam kehidupan sehari-hari
sebagai bukti takwa kita terhadap Allah SWT.
Orang
yang jujur akan dipercaya orang lain, disukai teman, dicintai Allah SWT
dan Rasul-Nya dan bisa hidup dengan tenang dan nyaman. Akan tetapi
sebaliknya apabila sifat bohong kita lakukan akan membuat kita sendiri
rugi. Kita akan dijauhi teman, dibenci Allah SWT dan rasul-Nya dan akan
selalu merasakan resah, gundah, gelisah dalam hidup dan kehidupannya.
Alhamdulillah saya temukan juga ,kumpulan kisah teldan yang banyak. terima kasih atas posnya.ini sangat bermanfaat buat anak anak saya.
BalasHapusalhamdulillah jazakumullohu khoiro atas komentarnya,semoga kisah ini dapat memberikan manfaat utk anak2 kita,amiiin
Hapussegala puji pujian hanya utk Allah
BalasHapusalhamdulillah jazakumullohu khoiro gan udah mampir dan udah memberikan komentar,semoga kisah ini dapat memberi manfaat positif buat kita
Hapusamin...
Hapusalhamdullilah aku senang mendengar cerita ini , kumpulan kisah teladan yang banyak
BalasHapusalhamdulillah jazakumullohu khoiro gan udah mampir dan udah memberikan komentar,semoga kisah ini dapat memberi manfaat positif buat kita
Hapusalhamdulillah..ilmu baru syukron..
BalasHapusAfwan gan,alhamdulillah jazakumullohu khoiro juga karena udah mampir dan udah memberikan komentar,semoga kisah ini dapat memberi manfaat positif buat kita,Aamiiin
HapusAlhamdulillah tbah smgt berperang melawan hawa nafsu
HapusAlhamdulillah,bisa menambah pelajaran bagi siswa saya.makasih banyak yang telah ngepost pelajaran ini.
BalasHapusAlhamdulillah,bisa menambah pelajaran bagi siswa saya.makasih banyak yang telah ngepost pelajaran ini.
BalasHapus