Sabtu, 30 Maret 2013

Serial Omar (Umar Bin Khattab) episode 8



Kemurkaan petinggi Quraisy terhadap Rasulullah dan usahanya untuk menyebarkan Islam semakin meningkat. Apalagi setelah beberapa keluarga mereka yang muslim hijrah ke Habasyah untuk meminta perlindungan dari raja Najasyi. Mereka berpikir bahwa hal ini tidak dapat ditolerir lagi. Sampai suatu ketika, Abu Jahal melihat Rasulullah sedang beribadah di dekat ka’bah, dia menghampiri beliau dan mencaci maki. Saat itu Rasulullah hanya duduk diam mendengar cacian Abu Jahal, sampai akhirnya Abu Jahal pergi meninggalkannya.

Ada salah seorang wanita yang melihat tindakan Abu Jahal, lalu mengadukannya kepada Hamzah ra, paman Rasulullah. Hamzah ra pun menemui Abu Jahal yang sedang berkumpul bersama petinggi-petinggi Quraisy. Tanpa sapa, salam dan senyum, Hamzah ra langsung memukul Abu Jahal. Dan berkata bahwa dia juga telah masuk Islam. Padahal sebenarnya Hamzah hanya terbawa emosi untuk mengatakan hal itu. Hamzah termasuk orang yang disegani dan paling kuat dikalangan orang Quraisy, jadi saat itu orang-orang yang melihat tindakan Hamzah ra hanya diam, dan Abu Jahal pun tidak membalasnya.

Setelah kejadian itu, Hamzah ra langsung pergi menuju rumah Rasulullah. Dia datang untuk menenangkan Rasulullah, supaya jangan khawatir karena dia akan melindunginya, membela dan menyakiti orang-orang yang menyakiti Rasul. Hamzah ra juga menceritakan mengenai perkataannya di depan orang-orang Quraisy bahwa dia telah masuk Islam. Saat itu, Hamzah ra pun memantapkan hatinya dan mengucapkan dua kalimat syahadat. Dan akan melindungi Rasulullah karena sesama muslim. Alhamduillah.

Umar ra yang tadi berada ditempat kejadian Abu Jahal dan Hamzah ra, merasa emosinya tidak bisa dibendung lagi. Beliau pulang ke rumah dan keluar lagi sambil membawa pedang. Beliau berpikir untuk membunuh Rasulullah. Ditengah jalan beliau bertemu Nu’aim Ibnu Abdillah an-Nahham yang diam-diam juga memeluk agama Islam. Umar ra menjelaskan bahwa dia akan menemui Rasulullah untuk membunuhnya. Lalu Nu’aim mencegah dengan nasihat agar Umar ra kembali ke rumah dan mengurus keluarganya karena adiknya sendiri, Fatimah, juga telah masuk Islam.

Dengan kesal, dia berjalan menuju rumah Fatimah. Di dalam rumah, Fatimah dan suaminya Said Bin Zaid bin Amr sedang belajar Quran bersama Khabbab. Dan Umar ra mendengarnya dari luar. Umar ra mengedor pintu. Kaget bahwa Umar ra yang datang, Khabbab segera bersembunyi. Umar ra menegaskan kembali apakah mereka telah memeluk agama Islam. Seketika itu, sebelum Said menjawab, dengan cepat Umar ra membanting dan menghajar dengan sekuat tenaga. Fatimah yang ingin melerai mereka berdua akhirnya terkena pukulan Umar ra sampai terluka & berdarah.

Dan Fatimah berkata “Ya musuh Allah, memang kami telah masuka Islam dan beriman kepada Allah serta RasulNya. Sekarang lakukan apa pun yang kau inginkan.” Melihat darah diwajah Fatimah, Umar ra menyesali perbuatannya. Amarah pun pelan-pelan hilang dari diri Umar hingga iya melihat lembaran yang bertuliskan ayat Al-Quran. Surat At-Thaha dan membacanya.
“Thaha. Kami tidak menurunkan Al-Quran ini kepadamu (Muhammad) agar engkau menjadi susah; melainkan sebagai pengingat bagi orang yang takut kepada Allah; diturunkan dari (Allah) yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi; (yaitu) Yang Maha Pengasih, yang besemayam di atas ‘Arsy. Miliknyalah apa yang ada di langit, apa yang ada di bumi, apa yang ada di antara keduanya, dan apa yang ada di bawah tanah. Dan jika engkau mengeraskan ucapanmu, sungguh, Dia mengetahui rahasia yang lebih tersembunyi. (Dialah) Allah, tidak ada tuhan selain Dia, yang mempunyai nama-nama yang terbaik.” (Thaha: 1-8)
Lalu Umar ra berenti sejenak, beliau berkeringat. dan meneruskannya lagi beberapa ayat,
“Sungguh, Aku ini Allah tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakan shalat untuk mengingat Aku. Sungguh, hari Kiamat itu akan datang, Aku merahasiakan (waktunya) agar setiap orang dibalas sesuai dengan apa yang telah diusahakan.” (Thaha : 14-5)
lalu berkata kepada dirinya sendiri,
“Ya, siapaun yang mengeluarkan pernyataan seperti ini berhak untuk tidak dipersekutukan dengan sesuatu selainnya.”
Lalu Khabbab keluar dari tempat persembunyiannya, dan menyatakan doa yang pernah ia dengar dari Rasulullah,
“Aku berharap engkaulah yang dipilih Allah sebagai jawaban doa Rasulullah. Beliau berdoa agar Allah menguatkan Islam dengan salah satu dari dua orang: engkau atau Abu Jahal.”
Dan Umar ra pun teringat perkataan Abdullah Bin Massoud mengenai hal yang sama. Dan setelah itu, Umar ra meminta Khabbab untuk menunjukan di mana Rasulullah berada.
Melihat Umar ra yang ada didepan pintu dengan membawa pedang, sahabat-sahabat Rasulullah di dalam rumah merasa cemas. Tapi Hamzah meyakinkan mereka semua, bahwa dia akan melindungi Rasulullah. Umar masuk, awalnya ditahan oleh Hamzah. Tetapi beliau mengatakan bahwa akan memeluk Islam dan beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Alhamdulillah.
Setelah masuknya beliau kepada Islam, Umar ra langsung memberi tahu Abu Jahal bahwa dia telah memeluk agama Islam. Dan dia juga mengatakannya di depan orang-orang Quraisy. Beberapa orang-orang Quraisy menikamnya, memukulnya. Lalu datanglah Ashi ibnu Wail As-Sahmi untuk melerainya. Dan meminta lebih baik Umar ra diam, lalu Umar ra menjawab,
“aku tidak akan menyembunyikannya kebenaran setelah menyadarinya. Saya akan terus memisahkan kebenaran dari kebatilan, sama seperti Allah membedakan siang dan malam.”
Semenjak Hamzah ra dan Umar ra memeluk agama Islam, umat muslim semakin berani untuk beribadah terang-terangan. Dan Umar ra pun ikut menyiarkan agama Islam kepada seluruh orang Quraisy. Mendengar kabar ini, umat muslim di Habasyah merasa senang dan berkeinginan untuk pulang ke Mekah. Mereka mendapat kabar, Mekah sudah aman.
Tetapi ketika sudah kembali ke Mekah, mereka tetap mendapat cacian, makian, siksaan dari orang-orang Quraisy yang belum beragama Islam. Itu juga yang dialami Abdullah Bin Suhail Bin Amr. Sepulangnya ia dari Habasyah, ayahnya, Suhail, langsung mengurungnya. Melihat hal itu, Abu Jandal, saudara Abdullah, mengakui didepan ayanya, bahwa dia juga meyakini Allah dan Rasul-Nya. Maka dia pun ikut dikurung.

#Kesimpulan

Beberapa hal yang dapat diambil pelajaran dari episode ini:
  1. don’t give up on people. Rasulullah biarpun dicaci cimaki, dicemooh oleh musuh, dia tetap menginginkan musuhnya bisa mendapat hidayah dari Allah. Akhirnya, terbukti, Umar ra bisa masuk Islam.
Serial ini makin memperlihatkan bahwa wajib ditonton seluruh umat di dunia, tidak ada yang terkecuali. Karena, setiap tokoh diceritakan dengan porsi yang pas dan setiap kejadian memiliki makna yang bisa diambil sebagai pelajaran serta inilah Islam yang sebenarnya. Selain itu, ayat-ayat Quran yang dikatakan pada dialog dalam serial ini juga pas, sehingga kita yang lupa diingatkan kembali oleh serial ini. Semoga Allah merahmati dan memberkahi setiap jalan crew dan para pemain. Aamiin.
Saya bukan ahli agama, jadi tulisan saya ini menjadi pengingat juga bagi diri saya pribadi. Semoga penceritaan kembali tentang serial Omar episode 8 ini bermanfaat.

1 komentar:

  1. Assalammualaikum. Jzkk atas ringkasan setiap episode. Tapi, apakah tiada sambungan ringkasan selepas episode 10? Maksudnya utk episode seterusnya 11-31?

    BalasHapus