Sabtu, 30 Maret 2013

Serial Omar (Umar Bin Khattab) Episode 1


Diawali dengan Umar Bin Khattab ra (selanjutnya disingkat Umar ra) melakukan umrah bersama umat muslim. Ketika tawaf, mengelilingi Ka’bah, Umar ra berdoa  seperti ini:
“Ya Allah, berikan aku harta di dunia tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit. Sehingga aku tidak melampaui batas dan juga tidak melupakan tanggung jawabku. Jumlah yang kecil tapi sedikit lebih baik daripada besar tapi menyebabkan lupa kepada-Mu.
Ya Allah, umurku bertambah dan telah banyak hilang kekuatanku, tetapi semakin bertambah. Panggillah aku ketika aku bisa memenuhi tanggung jawabku, tanpa meninggalkan salah satupun.”
Dan beliau berpidato didepan umat muslim, seperti ini:
“Tugas penguasa yang paling penting terhadap rakyatnya, adalah mendahulukan kewajiban mereka terhadap Allah. Tugas kami untuk meminta kalian, memenuhi apa yang Allah perintahkan kepadamu sebagai hamba-Nya yang taat. Serta menjauhkan kalian dari perbuatan maksiat terhadap Allah. Kami juga harus menerapkan perintah-perintah Allah dimana mereka diperlakukan sama untuk setiap orang dalam keadilan yang nyata. Dengan begitu kita memberikan kesempatan kepada orang bodoh untuk belajar, yang lengah untuk memperhatikan dan sesorang yang sedang mencari contoh untuk diikuti. Untuk menjadi orang beriman yang sejati, tidak didapatkan dengan mimpi tetapi dengan perbuatan yang nyata. Makin besar amal perbuatan sesorang, makin besar pula balasan dari Allah dan jihad adalah puncaknya amal kebaikan. Jihad dijalan Allah yang sesungguhnya adalah menjauhkan diri dari dosa.
Tidak ada yang disayangi Allah dan bermanfaat bagi manusia daripada kebaikan pemimpin berdasarkan pemahaman yang benar dan wawasan yang luas. Tidak ada yang paling dibenci Allah selain ketidaktahuan dan kebodohan pemimpin. Sebagai pemimpin, bertakwalah kepada Allah dalam memperlakukan rakyatnya. Untuk semua pejabat, jangan memukuli orang untuk menghinakan mereka, jangan meniadakan hak mereka dan tidak mengurus mereka dan jangan menyusahkan mereka sehingga mereka terasa berat.”
Dari episode ini dimulai lah, penggambaran kilas balik mengenai Umar ra ketika masih jahilliyah (belum memeluk Islam), 6 tahun sebelum diutusnya nabi.
Umar ra adalah anak dari Khattab, masa mudanya dihabiskan untuk mengurus unta ayahnya. Umar ra muda sangat kasar, gesit, berbadan tegap dan pekerja keras. Dia begitu juga karena didikan ayahnya yang keras, dia tidak boleh pulang kerumah jika pekerjaannya dengan unta ayahnya belum selesai. Mekah adalah kota dimana sebagian penduduknya memiliki mata pencarian berdagang, waktu itu dia berkeinginan untuk berdagang, tetapi ditolak ayahnya dengan alasan lantas siapa yang akan mengurus unta, karena dari beberapa anak Khattab Umar ra lah yang mengerti soal unta dan cekatan dalam mengurusnya. Tetapi Zaid, saudaranya memberikan beberapa uang sebagai modal Umar ra untuk memulai berdagang.
Umar muda dikenal sebagai pemuda yang bermoral, berwawasan luas dan pemikirannya berbeda dari orang-orang Mekah kebanyakan. Walaupun saat itu belum masuk Islam, tetapi perilakunya sudah mencerminkan sebagai orang yang berakhlak baik, terpandang, detail, adil dan bijaksana. Dia paling senang membaca syair. Apa yang dilakukan setiap hari, dia tidak pernah mengeluh. Dia mencari pengetahuan dari apa yang dikerjaan, mengambil hikmahnya, belajar dari kehidupan.
“Barang siapa teguh dalam pendirian, tidak akan goyah. Barang siapa takut akan kematian, maka kematian akan menguasainya walaupun dia lari dengan menggunakan tangga menuju langit. Barang siapa berkecukupan tapi menolak untuk menolong orang akan tidak diakui dan dikecam.”
Konsep bahwa manusia itu adalah makhluk sosial pun didapatnya ketika mengembala unta, dia berpikir bahwa setiap manusia punya peran & pemikirannya masing-masing, maka dari itu setiap orang akan membutuhkan orang yang lain. Mereka akan saling mengisi dan bersatu dalam perbedaan.
Pada 2 tahun sebelum diutusnya nabi, saat Umar ra menjadi pedagang, beliau mengedepankan kejujuran & keadilan. Beliau tidak akan sembarangan memberikan diskon, dan tidak pula memberikan harga yang tinggi. Kalau memang itu harganya, dia akan menjual seharga itu. Sungguh adil dan bijak beliau.
Dan di episode ini, diutuslah seseorang dari penduduk Mekah sebagai seorang Rasul (utusan Allah) yang membawa kabar gembira dan peringatan.
Wahyu pertama dari Allah kepada Muhammad Rasulullah Salaullahualaihi wassalam, S. Al-Alaq:
Bacalah! Dengan nama Tuhan-Mu yang menciptakan. Yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah. Dialah yang mengerjakan dengan pena. Ia mengajarkan manusia yang mereka tidak ketahui.
S. Al-Mudatsir :
Wahai orang yang berselimut! Bangunlah dan berilah peringatan! Dan agungkanlah Tuhanmu! Dan bersihkanlah pakaianmu! Serta menjauhlah dari berhala! Dan janganlah memberikan sesuatu karena menginginkan lebih.

#Kataku

Hal pertama yang membuat aku penasaran dengan serial ini adalah, ini kali pertamanya aku tahu/mungkin pernah tau tapi lupa, bahwa Umar ra adalah sahabat Rasul yang masuk Islamnya belakangan. Mengapa dia bisa masuk Islam, dan kenapa bisa dia menjadi Rasul.. Itulah yang menggerakan aku untuk mengikuti serial ini. ^^

#Notes

Tulisan ini dimaksudkan hanya untuk berbagi pengetahuan. Aku bukan ahli dalam sejarah, apalagi sejarah Islam. Aku hanya mengagumi cerita dari serial ini, dan ingin sekali berbagi isi cerita kepada semua orang, karena banyak sekali pelajaran yang bisa didapat, nasihat yang bisa membawa kita untuk muhasabah (introspeksi) diri. Sosok Umar ra patut dicontoh bagi setiap makhluk, karena tiap makhluk harus bisa memimpin dirinya sendiri. Aku hanya membuat sinopsis berdasarkan apa yang didapat dari serial ini. Wallahualam bishawaf.

7 komentar:

  1. Balasan
    1. ada,

      silah download di link berikut

      http://subscene.com/subtitles/omar-bin-khattab-series-full/indonesian/618006

      Hapus
  2. siapa ya, tokoh orang tua bertongkat?, yang di episode 1 klo tdk salah kmunculan pertamax dipasar saat ikrimah mengkritik shafwan. kemunculan kedua setelah selesai perselisihan antara pedagang yahudi dan quraisy, saat rombongan umar cs berlalu. dan ketiga saat gelap berdiri di ketinggian memandangi ka'bah sambil berdoa menyebut Allah Tuhannya Ibrahim.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pertanyaan bagus...yang juga membuat saya bertanya2...siapa itu dia ya ???

      Hapus
  3. berguna banget. jazakumullah, akhirnya ketemu serial ringkasannya

    BalasHapus